Balita Berkebutuhan Khusus Ini Pilih Alquran daripada HP

 

Balita Berkebutuhan Khusus Ini Pilih Alquran daripada HP, Netizen: Aku Merasa Malu
Kok jadi tersentuh ya...

Zaman sekarang semakin canggih. Hampir semua orang sekarang mempunyai teknologi canggih bernama Handphone alias HP. Di mana pun di waktu apapun, hampir semuanya membawanya. Bahkan, saat ke toilet buang air besar aja bawa HP.

Tapi, di media sosial ada seorang balita yang membuat netizen, khususnya umat muslin, terharu. Terlebih, balita itu adalah balita berkebutuhan khusus. Ketika diminta pilih HP atau Al-Qur'an. Video tersebut diunggah oleh sang ibu di Tiktok @aisyah_sairah.

" Massallah alhamdulillah anak Solehaku, smoga kelak km jadi hafiz Qur'an nak," tulisnya.

Netizen Merasa Malu

Melihat video tersebut, netizen merasa malu. Pasalanya, mereka menjadi sadar bahwa meskipun anggota tubuh mereka lengkap, masih saja timbul rasa malas untuk membaca Alquran.

" Aku merasa malu yang mempunyai anggota lengkap tapi malas baca Qur'an. Sehat y dek. Murah Rizky," tulis zaenalilham.

Banyak netizen yang mendoakan adek kecil ini.

" Semoga Ade saira menjadi hafiz Qur'an ya dek. Aamiin."

" Ya Allah terharu, semoga berkah hidupmu nak."

Terharu banget. Semoga sehat selalu dan menjadi anak yang baik, ya!

Sejarah Candi Cetho Karanganyar – Asal Mula dan Arsitektur Candi

 Sejarah Candi Cetho adalah satu satu candi unik yang harus Anda kunjungi bila berada di Jawa Tengah. Candi Centho terletak di Desa Gumeng, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini adalah candi bercorak Hindu yang cukup terkenal di Pulau Jawa. Candi Cetho cukup unik karena terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1400 mdpl. Situs sejarha ini juga memiliki sejarah yang mirip dengan Candi lainnya yang terletak tidak jauh yakni Candi Sukuh. Kedua candi ini terletak di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Artikel ini akan membahas secara detail tentang sejarah dari  candi cetho termasuk asal usulnya, penemuannya dan keunikan arsitekturnya.

Sejarah Candi Cetho

Sejarah Candi Cetho

Nama Candi Cetho diambil dari penyebutan masyarakat sekitar terhadap candi ini dimana nama ini sebenarnya juga merupakan nama dusun tempat candi ini dibangun yakni Dusun Cetho. Dalam bahasa Jawan, cetho memiliki arti jelas. Dinamakan cetho karena bila Anda berada di Dusun Cetho, Anda bisa dengan jelas melihat pemandangan pegunungan di sekitar dusun ini. Pegunungan tersebut antara lain Gunung Merbabu, Gunung Lawu dan Gunung Merapi ditambah puncak Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Selain pemandangan pegunungan, dari dusun ini Anda juga bisa melihat dengan jelas pemandanga kota Surakarta dan Kota Karanganyar di bawahnya. Menurut ahli sejarah, Candi Cetho telah dibangun di abad ke 15, sama halnya dengan Candi Sukuh.

Candi ini dibangun di masa Kerajaan Majapahit Hindu. Keunikan dari candi ini adalah Candi Cetho memiki arsitektur yang berbeda dengan candi candi Hindu lain di Jawa. Candi Cetho memiliki arsitektur seperti punden berundak, berbeda dengan arsitektur candi pada umumnya. Perbedaan arsitektur ini lantaran candi ini dibangun di akhir masa kejayaan Kerajaan Majapahit, dimana saat ini kerajaan ini sudah akan runtuh. Dengan keruntuhuhan Kerajaan Majapahit, maka kebudayaan asli masyarakat sekitar kembali muncul. Oleh karena itu arsitektur Candi Cetho ini merepresentasikan kebudayaan asli masyarakat sekitar Dusun Cetho.

Penemuan Kembali Candi Cetho

Menurut sejarah, penemuan kembali Candi Cetho dilakukan pertama kali oleh sejarahwan Belanda bernama Van de Vlies. Ia menemukan Candi Cetho di tahun 1842. Selain Van de Vlies, terdapat beberapa sejarahwan dan ahli lainnya yang telah melakukan penelitian terhadap Candi Cetho yakni A.J. Bennet Kempers, K.C. Crucq, W.F. Sutterheim, N.J. Krom dan Riboet Darmosoetopo yang berkebangsaan Indonesia.

Setelah penemuan pertama dan penelitian dari para ahli, di tahun 1928 Candi Cetho ini digali kembali. Dari penggalian ini, diketahui bahwa Candi Cetho ini dibangun di masa akhir Majapahit yakni di sekitar abad ke 15. Sejak penemuan kembali Candi Cetho ini, banyak wisatawan yang telah mengunjungi candi ini karena keunikan arsitekturnya bila dibandingkan candi pada umumnya. Selain itu, karena letaknya yang berada di dataran tinggi membuat Candi Cetho memiliki pemandangan pegunungan yang mampu menarik hati para wisatawan.

Arsitektur Candi Cetho

relief candi cetho

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Candi Cetho memiliki arsitektur unik berupa punden berundak. Sejarah Candi Cetho dibangun dengan material batu andesit dengan memakai relief yang sederhana, tidak seperti Candi Hindu lain yang memiliki relief yang cukup kompleks. Candi Cetho memiliki arsitektur yang mirip dengan candi Suku Maya di Meksiko dan Suku Inca di Peru. Patung yang terdapat di candi ini pun bila dilihat tidak mirip dengan orang Jawa melainkan mirip dengan orang Sumeria atau Romawi.

Keunikan arsitektur ini membuat perdebatan diantara para ahli sejarah tentang tahun dibuatnya candi ini. Melihat arsitekturnya, bisa jadi Candi Cetho telah dibuat jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit. Bahan Andesit yang digunakan di candi Cetho ini berbeda dengan candi Hindu di masa kerajaan Majapahit yang pada saat itu dibangun menggunakan bata merah. Sementara itu, relief yang ada di candi di zaman Kerajaan Majapahit juga lebih kompleks dan detail, berbeda dengan relief yang ditemukan di candi ini yang cenderung lebih sederhana dan sangat mudah dikenali.

Pada awalnya, Candi Cetho memiliki 14 buah teras yang berundak yang berada di sepanjang barat ke timur candi. Namun, hanya tersisa 13 teras setelah penemuan kembalinya. Dan sayangnya lagi, setelah pemugaran, hanya tersisa 9 teras yang kini dapat dilihat oleh para pengunjung Candi. Berikut adalah deskripsi arsitektur teras di Candi Cetho.

  • Teras 1 Candi Cetho

Teras 1 Candi Cetho

Teras 1 di Candi Cetho ini sebenarnya hanyalah sebuah halaman. Saat Anda berjalan ke arah teras satu ini, Anda akan melihat 12 arca batu yang disebut Nyai Gemang Arun. Di dalam teras ini Anda akan menemui gapura yang cukup besar dengan bentuk seperti candi bentar. Bentuknya seperti pura yang mungkin Anda temui di Pulau Bali.

Di dalam teras 1 ini, Anda juga akan melihat bangunan seperti pendopo tanpa dinding di bagian selatan teras 1. Bangunan ini memiliki pondasi dengan tinggi 2 meter. Di bagian atas pendopo in terdapat alas batu yang sering digunakan untuk meletakkan sesaji  oleh masyarakat yang datang pada saat itu.

  • Teras 2 Candi Cetho

Teras 2 Candi Cetho

Sebelum mencapai teras 2, Anda akan melihat gapura dan tangga yang terbuat dari batu. Tepat disamping tangga ini, terdapat dua arca yang disebut dengan Nyai Agni. Sayangnya, salah satu arca Nyai Agni ini telah rusak. Layaknya teras 1, teras 2 ini juga memiliki bentuk seperti halaman. Bedanya, di bagian belakang teras 2 Anda bisa melihat hamparan batuan yang disusun untuk membentuk gambar burung garuda. Susunan batu ini membentuk gambar burung garuda yang sedang membetangkan sayapnya.

Dalam agama Hindu, burung garuda merupakan kendaraan Dewa Wisnu yang juga melambangkan dunia atas. Di ujung kedua sayap garuda terbentuk sinar matahari. Sinar ini juga akan Anda temukan di bagian kepada Garuda. Di bagian punggungnya, Anda bisa melihat batu yang disusun dengan bentuk kura kura. Kura kura ini melambangkan titisan Dewa Wisnu yang merepresentasikan dunia bawah. Selain itu, ada pula gambar segitiga dan Kalacakra atau alat kelamin laki laki. Karena gambar ini pula, Candi Cetho juga sering disebut dengan Candi Lanang atau Candi Laki Laki. Di dalam gambar gambar ini juga dapat dilihat bentuk hewan lainnya seperti ketam, mimi dan katak. Lambang lambang ini kemungkinan merupakan sengkala angka di tahun Saka 1373 atau tahun 1451 Masehi.

  • Teras 3 Candi Cetho

Teras 3 Candi Cetho

Teras ketiga ini juga berbentuk seperti halaman. Di bagian teras 3 Candi Cetho Karanganyar ini Anda bisa melihat 2 bangunan yang terbangun tanpa dinding. Di bangunan sejenis pendopo ini Anda bisa melihat meja batu yang kemungkinan digunakan sebagai sesaji.

Di meja batu ini terdapat relief orang dan binatang yang cukup sederhana. Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, relief di Candi Cetho ini lebih simpel dibandingkan relief di Candi Hindu lain yang cenderung lebih detail.

  • Teras 4 Candi Cetho

Saat Anda menuju teras 4 Candi Cetho, Anda akan melihat susunan tangga yang terlihat sangat rapih. Dapat terlihat bahwa pembuatan tangga ini sangat rapih. Kemungkinan besar tangga yang ditemukan di teras 4 merupakan hasil pemugaran candi sehingga bentuknya sangat rapih dibandingkan dengan bangunan lain di Candi Cetho Karanganyar ini. Selain tangga, teras 4 ini memilki penampakan yang serupa dengan bagian teras lainnya di candi ini.

  • Teras 5 & Teras 6 Candi Cetho

Di teras 5 Candi Cetho, Anda akan menemui dua buah arca yang berfungsi sebagai penjaga pintu masuk ke teras 5. Kedua arca di teras 5 ini sebut dengan arca Bima. Sama seperti teras lainnya, teras 5 ini merupakan halaman yang memilki dua buah bangunan serupa pendopo yang dibangun tanpa dinding. Sementara di teras 6, Anda juga akan menemui banguna berupa halaman kecil. Teras 6 ini sama halnya dengan teras lainnya di lingkungan Candi Cetho.

  • Teras 7 Candi Cetho

Di depan teras nomer 7 di Candi Cetho, Anda akan disambut oleh sebuah gapura dengan tangga berbatu yang sangat rapih. Tangga yang disusun sangat rapih ini diapit oleh dua buah patung Ganesha dan satu buah patung Kalacakra. Di teras 7 Candi Cetho ini juga terdapat 2 buah bangunan serupa pendopo dengan tanpa dinding

  • Teras 8 Candi Cetho

Di teras 8 Candi ini, Anda juga akan melihat tangga yang terbuat dari batu. Tangga ini diapit pula oleh dua buah arca dengan relief. Relief yang tertulis dalam arca ini adalah tulisan jawa berupa angka tahun pembangunan candi. Dari sinilah diketahui umur dari Candi Cetho ini

  • Teras 9 Candi Cetho

Di teras 9 Candi Cetho, Anda akan menemui dua buah bangunan yang menghadap ke arah timur. Kedua bangunan ini dipakai sebagai sarana penyimpanan benda benda kuno. Di depan kedua bangunan ini, Anda bisa melihat dua buah bangunan. Di bangunan sebelah kiri, terdapat satu patung Sabdapalon. Sementara di sisi kanan bangunan ini terdapat patung Nayagenggong. Kedua patung dalam bangunan ini merupakan tokoh Punakawan yang ada di cerita pewayangan.

  • Teras 10 Candi Cetho

Di teras 10 candi ini, Anda akan melihat 6 bangunan dengan sususan tiga bangunan di kanan dan tiga bangunan di kiri yang berhadapan satu sama lain. Di bangunan sebelah kiri terdapat arca Prabu Brawijaya. Sementara di bagian bangunan kanan, Anda bisa melihat arca Kalacakra. Bangunan sisis kanan yang paling ujung digunakan sebagai sarana penyimpanan pusaka Empu Supa. Empu Supa adalah seorang pembuat pusaka yang cukup terkenal pada masa itu.

  • Teras 11 Candi Cetho

Di teras 11 Candi Cetho ini, terdapat dinding batu setinggi 1.6 meter yang menyekat teras ini. Di teras 11 ini ada satu bangunan utama berupa ruangan tanpa atap yang dibangun dengan dinding batu. Bangunan ini memiliki tinggi sekitar 2 meter. Bangunan ini memiliki luas kurang lebih 5 meter persegi. Bangunan ini merupakan bangunan yang relatif lebih tinggi dari bangunan lain di Candi Cetho Karanganyar. Bila Anda ada di area teras 11 ini, Anda akan bisa melihat bangunan bangunan lain di Candi Cetho yang letaknya lebih rendah dari bangunan di teras 11 ini.

Jadi begitulah singkat cerita mengenai sejarah candi cetho yang terletak di kabupaten Karanganyar dan menjadi situs agama yang sangat besar. Untuk menguri-uri kebudayaan jawa, sebagai generasi muda kita wajib mengetahui sejarahnya bahkan jika ada waktu bisa mengunjunginya langsung. Semoga bermanfaat!

[sey/sey]

Putri Sang Legenda yang Nggak Cuma Nebeng Nama Orang Tua

laila ali
Foto: People
Jakarta - 

Putri dari mendiang legenda tinju Muhammad Ali, Laila Ali semasa hidupnya bisa dibilang beruntung secara finansial karena kesuksesan ayahnya.

Tapi, meskipun ayahnya menghasilkan jutaan dolar sepanjang karir tinju, Laila selalu berkeinginan untuk mandiri secara finansial. Keinginannya itu dia upayakan sejak remaja. Pada usia 12 tahun, Laila memulai bisnis kebersihan lingkungan

"Kami tinggal di lingkungan berpagar pribadi. Saya dibesarkan di sebuah rumah besar. Kami sering terbang dengan jet pribadi, jadi sangat jelas bagi saya bahwa ayah saya menghasilkan banyak uang," ujar Laila Ali, dikutip dari CNBC, Senin (26/10/2020).

Kemudian pada usia 15 tahun dia bekerja di sebuah restoran burger di Michigan. Saat bekerja gaji Laila saat itu terbilang rendah. Namun, dengan gajinya Laila berhasil menyisihkan uang untuk membeli mobil seharga US$ 400 setara Rp 5,8 juta (kurs Rp 14.650/US$). Mobil pertama yang dibeli Laila dengan uangnya sendiri yakni Toyota Celica '77. Ia temukan setelah membaca majalah The Recycler.

"Saya ingat itu adalah warna cokelat karat, dan harganya hanya $ 400," ungkap Laila.


Karir Laila juga mengikuti jejak mendiang ayahnya sebagai petinju. Selama dua tahun sebelum karir tinju meningkat, Laila memiliki salon kuku sendiri dan hingga kini dia terus menambah portofolio bisnisnya.Meskipun mobil itu hanya bertahan selama dua minggu sebelum rusak, Laila merasa bangga telah membeli mobil itu sendiri. Laila merasa telah belajar kemandirian, tanggung jawab, dan kebanggaan.

Setelah pensiun dari tinju pada tahun 2007 dengan rekor profesional 24-0, istri dan ibu dari dua anak ini menulis sebuah buku masak, Food For Life. Buku resep itu menunjukkan lini bumbu organiknya sendiri yang disebut Laila Ali Spice Blends dan merek suplemen nutrisinya sendiri disebut YouPlenish.

Meskipun Laila telah menghasilkan jutaan selama kariernya, dia mengatakan sangat bangga pada dirinya sendiri karena melanjutkan warisan ayahnya untuk berbagi kepada orang yang lebih membutuhkan.

Selain menjadi mantan presiden Women's Sports Foundation, Laila juga merupakan pendukung lama organisasi amal seperti Feed America dan Peace 4 Kids.

Laila memfokuskan diri pada Filantropi sambil menunjukkan kepada anak-anaknya bahwa ini bukan tentang berapa banyak uang yang dimiliki, melainkan tentang bagaimana kita dapat membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik untuk berbagi.


(sey/sey)

Berani Tampil Warna – warni ala Dewisya, Istri Musisi Kunto Aji

 

Dewi Syariati atau biasa dikenal dengan nama Dewisya, merupakan istri dari musisi Kunto Aji. Meski tidak banyak dikenali masyarakat, tapi kamu pencinta fashion wajib banget tahu gaya uniknya dalam berpakaian.

Dewisya rajin meng-upload foto OOTD di akun Instagramnya @peonyandherself. Ia berani memadukan berbagai macam warna dalam outfit-nya, tanpa perlu khawatir tampilannya jadi terkesan aneh. Buat kamu yang juga ingin tampil colorful tapi belom berani, coba intip dulu inspirasi fashion warna-warni ala Dewisya ini, yuk!

1. Tampil Cerah dengan Warna Kuning

Cerah Dengan Warna Kuning/Instagram.com/peonyandherself
Punya celana dengan warna yang terang seperti warna kuning ini? Jangan bingung, kamu bisa padukan dengan outer bermotif floral berwarna pink dan hijau seperti yang dipakai Dewisya ini. Padukan juga dengan tas mutiara berwarna-warni yang bisa kamu alih fungsikan menjadi waist bag. Tambahkan dengan heals boots untuk membuat tubuhmu terlihat lebih jenjang.

2. Play With Pattern

Play with pattern/Instagram.com/peonyandherself
Tidak hanya warna, Dewisya juga sering kali bermain dengan pattern pada setiap tampilannya. Kali ini tampilannya didominasi dengan warna biru, dengan pattern berbeda di baju dan sepatunya. Ia tambahkan juga plisket pada roknya yang mempermanis gaya. Colorful sebagai ciri khasnya, ia masukan pada kaos dan tas yang dipakainya.

3. Sweatshirt Colorful

colorful at home/Instagram.com/peonyandherself
Tak melulu tampil formal untuk ke luar rumah, kamu juga bisa tampil colorful meski di rumah saja. Tampilan santai Dewisya kala di rumah saja ini bisa kamu tiru, lho. Ia juga tidak meninggalkan ciri khas yaitu tampil colorful. Cukup pakai sweatshirt garis-garis penuh warna ini, langsung bisa membuat tampilanmu jadi ceria.

4. Padu Padan Warna Metallic

Metallic/Instagram.com/peonyandherself
Punya baju warna metallic yang unik tapi bingung memadukannya? Kamu bisa contek gaya Dewisya ini. Ia memadukan plisket skirt berwarna silver metallic dengan kemeja bermotif warna tosca. Tambahkan lagi dengan bralette top yang memberikan kesan unik pada tampilanmu.

5. Colorful in Black

colorful in black/Instagram.com/peonyandherself
Tampil colorful bukan berarti kamu meninggalkan warna hitam. Kamu tetap bisa memakai warna hitam pada outfit-mu kok. Kamu bisa pilih celana berwarna hitam dengan motif yang colorful sebagai highlight pada tampilanmu. Tambahkan outer berwarna senada yang bisa kamu padukan dengan atasanmu.

Siap tampil warna-warni seperti Dewisya? Yang paling penting untuk kamu miliki adalah percaya diri. Jika sudah percaya diri apa pun warna yang kamu padukan pada tampilanmu, pastinya akan selalu tampak bagus dan menginspirasi.

(Sey/sey)

Sesorah

1.      Tema: Kemerdekaan

Assalamualaikum wr.wb
Ingkang kinurmatan, ibu kepala SMP .... ,
bapak-ibu guru saha Staf Tata Usaha ingkang kula urmati, lan kanca-kanca ingkang kula tresnani.
Saderengipun, mangga sesarengan ngaturaken syukur alhamdulillah wonten ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Agung, dene kula lan panjenengan sedaya taksih pinaringan rahmat saha hidayahipun, saengga ing wekdal menika, kita saged makempal wonten ing mriki kanthi boten wonten alangan satunggal menapa.
Jumenengipun kula ing mriki badhe ngandharaken babagan “Dinten Kamardhikan Republik Indonesia”.
Para rawuh ingkang minulya,
Kita sedaya mangertos, bilih bangsa kita nate dipunjajah kaliyan bangsa sanes, kadosta bangsa Walandi lan Jepang. Anggenipun njajah kejem sanget. Pramila, ndadosaken raos susah lan sedhih kangge bangsa Indonesia. Para pemimpin bangsa muntab mangertosi kahananipun, saengga kanthi landhasan tekad ingkang kiyat supados uwal saking penjajahan, para pemimpin mijuwangaken kamardhikan kanthi tetes pungkasaning rah-ipun.
Lelabetanipun pahlawan saged ketingal rikala surya kaping  17 Agustus 1945, Ir. Soekarno maosaken teks Proklamasi. Bukti minangka bangsa Indonesia mardhika lan uwal saking kasangsaran penjajah. Mila, saben surya kaping 17 Agustus dipunpengeti DINTEN KAMARDHIKAN REPUBLIK INDONESIA. Ancasipun kangge pepeling tumrap jasa-jasanipun para pahlawan ingkang sampun gugur lan mijuwangaken bangsa Indonesia ing medan perang.
Kanca-kanca ingkang kula tresnani,
Kita minangka siswa sejatosipun saged nglajengaken pijuwangan pahlawan kita. Caranipun inggih menika sinau kanthi becik utawi mempeng, lan manut ngendikanipun tiyang sepuh sarta bapak-ibu guru.
Mugi-mugi ing dinten kamardhikan menika, bangsa Indonesia tansah pinaringan rahmat saha kamulyan, saengga bangsa kita dados bangsa ingkang langkung majeng. Mangga, kita minangka mudha-mudhinipun, sesarengan mujudaken bangsa Indonesia ingkang cerdhas lan boten ketilar dening bangsa sanes.
Cekap semanten anggen kula matur, menawi wonten kalepatan kula nyuwun angunging samudra pangaksami.
Nuwun.
Wassalamualaikum wr.wb

____________________________________________________________________________
2.      Tema: Pendidikan

Assalamualaikum wr.wb
Ingkang kinurmatan, ibu kepala SMP ....,
bapak-ibu guru saha Staf Tata Usaha ingkang kula urmati, lan kanca-kanca ingkang kula tresnani.
Saderengipun, mangga sesarengan muji dhumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Agung dene sampun paring pinten-pinten karaharjan, katentreman, kasarasan, kanikmatan, saha welas asihipun saengga kula lan panjenengan sedaya saged makempal wonten ing adicara menika kanthi boten wonten alangan satunggal menapa.
Kula minangka sesulih saking pengurus OSIS, badhe ngandharaken babagan “Wigatosipun Pendidikan”.
Para rawuh ingkang kinabekten,
Kula lan panjenengan sedaya sampun mangertosi bilih dinten pendidikan menika dhawah saben tanggal kalih Mei. Pengetan dinten pendidikan menika boten lepat saking lelabetanipun Ki Hajar Dewantara. Panjenenganipun menika pangarsa pendidikan wonten ing negara Indonesia. Awit jasa-jasanipun ingkah kathah kalawau, lajeng Ki Hajar Dewantara kawastanan minangka bapak pendidikan.
Ing pengetan dinten pendidikan nasional samenika, mangga kita tansah eling dhateng jasa-jasanipun Ki Hajar Dewantara. Amargi saking pijuwanganipun, kula lan panjenengan sedaya saged lumampah lan pados elmu ing pawiyatan menika.
Kanca-kanca ingkang kula tresnani,
Wigatosipun pendidikan kangge kita sedaya inggih menika saged mbiyantu kita mujudaken cita-cita, maringi ilmu kangge ngadhepi kahuripan kita, sarta ndadosaken kita tiyang ingkang migunani. Mangga, kita sesarengan mujudaken Bangsa Indonesia ingkang cerdhas lan boten katilar dening bangsa sanes.
Kita minangka siswa kedah mengeti dinten pendidikan kanthi cara kang positip, kayata sregep sinau, boten mbolos lan nyelaki narkoba utawi obat-obatan terlarang, manut ngendikanipun tiyang sepuh sarta nyenyuwun dhateng Gusti supados sedaya lumampahipun kita dipungampil.
Ayo! Sareng-sareng kita mujudaken pendidikan Indonesia langkung sae, majeng, lan berkualitas. Kita, para mudha-mudhi, saguh ndadosaken bangsa Indonesia dipuntepang ing kancah internasional.
Cekap semanten anggen kula matur, menawi wonten kalepatan kula nyuwun angunging samudra pangaksami.
Nuwun.
Wassalamualaikum wr.wb
___________________________________________________________________________

3.      Tema: Bahaya Narkoba
Assalamualaikum wr.wb
Ingkang kinurmatan, ibu kepala SMP ........,
bapak-ibu guru saha Staf Tata Usaha ingkang kula urmati, lan kanca-kanca ingkang kula tresnani.
Puji syukur konjuk dhumateng ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Agung, dene sampun paring kanikmatan, karaharjan, lan kasarasan, saengga kula lan panjenengan sedaya saged makempal ing mriki kanthi kahanan sihat wal afiat.
Para rawuh ingkang minulya,
Kita sedaya sampun asring mirengaken pawartos lan ningali saking TV bebaya narkoba. Narkoba inggih menika zat-zat utawi obat-obatan ingkang mbebayani kangge badan, sarta sampun dipunlarang anggenipun ngginakaken, mliginipun menawi dipunginakaken kanthi cara bebas.
Wonten ing pawartos-pawartos, kang dados pangangge narkoba kathahipun para mudha. Boten jaler, boten estri kekalihipun dados korban pangangge narkoba. Amargi, umur samenten menika raos penasaranipun ageng sanget lan tansah pengin nyobi bab-bab ingkang enggal. Dados, kita minangka tiyang mudha kedah ngatos-ngatos bilih kekancan. Pados lan milih kanca ingkang becik utawi boten ngonsumsi obat-obatan menika. Nebihaken dhiri saking kanca-kanca ingkang ketingal gadhah lan ngonsumsi narkoba.
Kanca-kanca ingkang kula tresnani,
Mbok bilih kula lan panjenengan sedaya manggihi kanca ingkang nggadhahi lan ngonsumsi obat-obatan menika, kita kedah tumindak wicaksana. Kancanipun dipunajak gineman lan dipunweling supados ampun ngangge malih. Menawi kita boten saguh, saged dipunparingaken kaliyan tiyang sanes ingkang langkung mangertos. Sarta, kita saged njagi dhiri ampun ngantos ndherek ngonsumsi obat-obatan menika. Amargi, narkoba menika boten wonten faedahipun, nanging kathah ruginipun.
Kita minangka mudha-mudhi generasi bangsa, becikipun sesarengan mujudaken bangsa Indonesia ingkang langkung majeng, dados warga negara ingkang migunani lan mujudaken cita- cita luhur bangsa Indonesia kados kang kaserat wonten ing UUD.
Kula kinten cekap semanten mawon anggen kula matur, menawi wonten kalepatan kula nyuwun agunging samudra pangaksami.
Nuwun.
Wassalamualaikum wr.wb





Mereka (Manusia Hebatku)

3 September 2016 
Bukan sebuah cerita masa lampau. Ini hanya kekhilafan dalam menulis. Semoga saya selalu khilaf, agar senantiasa menulis :D

Bangkit Bayi Sakaputri (Bayi) wanita hebat yang kini telah melalang buana ke negeri orang. Bukan untuk main-main, namun untuk presentasi, kerjaan/ bisnis. Wow. Vivi Noviana Ningrum (Vivi) wanita tangguh yang mampu menakhlukkan “kejamnya” dunia. Dia seorang pengajar di daerah “pelosok” Pekalongan. Cintya Mentari (Cik Men) wanita perkasa yang berani menerjang jalanan, panas-hujan, banjir, becek, demi mengumpulkan data dari tiap-tiap kelurahan di Pekalongan. Mereka bertiga adalah teman, sahabat, sekaligus saudaraku yang berasal dari SMA Negeri 2 Pekalongan. Wanita-wanita strong, pantang menyerah, rajin, dan sekarang sedang menggapai mimpinya. Takjub, bangga, dan tentunya ikut bahagia ketika teman kita sukses. Nha, yang jadi pertanyaan. Lalu, Reni Tiyastika? Apa yang sedang kamu lakukan? Apa yang sudah kamu berikan untuk Ibu Pertiwi? Saya belum melakukan apapun untuk negeriku. Iri, melihat teman-teman yang mempunyai impian atau cita-cita yang menjulang tinggi, sampai pada akhirnya mereka akan menemukan titik kesuksesannya. Berdiam diri, merenung, dan berkaca, apa sih sebenarnya cita-cita saya? Apakah sampai sekarang masih mempertahankan cita-cita saya sewaktu SD? Dari SD hingga SMA aku tak pernah move-on dari impian kecilku itu. Sekarang? Akankah bertahan?
Menjadi guru atau pendidik sebenarnya bukanlah keinginan saya, saya hanya mewujudkan impian mendiang mbah kung saya. Saya sayang beliau, makanya saya ingin mewujudkannya, tanpa merubah impian saya dulu. Saya pikir, impian saya dulu, tak seperti anak SD pada umumnya (yang ingin jadi dokter, polisi, dll), tak setinggi teman-teman saya, dan sepertinya tak seindah mereka. Tetapi, saya yakin saya bisa mewujudkan keinginan mbah kung dan berdampingan dengan keinginan saya, yah keinginan seorang bocah kelas empat SD yang dulu sempat menjadi lelucon di kelas. Karena impian saya dulu adalah …

*isin ngetike* 

Bahasa Sansekerta

8 August 2016
Mendapat mata kuliah Bahasa Sansekerta memberikan kesan tersendiri bagiku. Jujur saja, aksara sansekerta bisa aku jadikan sebagai bahan ‘kode-kodean’ atau sekadar mengungkapkan isi hati. Nah keuntungannya adalah… tidak semua orang mengerti tulisan tersebut, jadi aman tuh kalau mau posting-posting gaje dan sedikit lebay. Terkadang, adanya rasa tak perlu diungkapkan, terlebih lewat lisan. Dan aku menyukai bahasa tulisan. Salah satunya lewat aksara sansekerta. Tak apa tak dimengertinya, yang penting aku plong bisa menuliskannya. Bahkan sampai aku tempel di dinding kamarku. Hampir setiap malam aku menulis tentang apa yang aku rasa, yah walaupun tulisan itu tak bertahan lama di laptopku. Hari ini nulis, besok atau lusa, atau minggu depannya, depannya, dan depannya lagi pasti aku hapus. Hanya tulisan yang enggak banget yang aku hapus. Asli, kadang iuh sendiri baca tulisanku. Aneh kan :D

Nah, kali ini penulis ingin berbagi sedikit ilmu pengetahuan yang didapat selama mengikuti perkuliahan dengan makul Bahasa Sansekerta pada semester 6 lalu. Hanya sebatas ini yang penulis peroleh. Itu juga mata kuliah pilihan. Selamat belajar, mencoba, dan berlatih.





ini gambar yang terakhir, tulus banget dari penulisnya. :D 
terserah orang lain mau berkomentar apa, 
yang jelas penulis hanya sedang ingin mencurahkan isi hatinya. 
ada yang bisa baca ya syukur, gak ada ya gak papa. 
:)