Kini Telah Ada Peti Mati Ramah Lingkungan, Kayak Apa ya?

Kini Telah Ada Peti Mati Ramah Lingkungan, Kayak Apa ya?
Bakal bisa dipake lagi buat ngubur orang gak ya?

Di agama Islam, orang yang sudah meninggal sebelum dikuburkan akan dibalut dengan kain kafan lalu dimakamkan. Berbeda dengan umat Kristiani, orang yang sudah meninggal akan dikuburkan dengan dimasukkan terlebih dahulu ke dalam peti mati.

Menggunakan peti mati merupakan budaya bagi warga barat atau Eropa untuk menguburkan seseorang. Namun, kini telah muncul inovasi terbaru yang berkaitan dengan peti mati.

Kini, peti mati telah muncul varian yang ramah lingkungan. Wah seperti apa ya peti matinya itu?

Living Cocoon

Dikutip dari KOmpas, seorang ahli desain dari Deft Univer4sity of Technology di Belanda telah bekerja sama dengan muesum sejarah alam setempat untuk mengembangkan Living Cocoon. Living Cocoon adalah sebuah peti mati yang terbuat dari jamur khusus.

Hal yang spesial dari peti mati ini adalah dapat mempercepat waktu yang dibutuhkan tubuh manusia untuk terurai. Tidak hanya jasadnya saja, pakaian serta bahan lain yang terkubur dengannya juga akan dipercepat penguraiannya.

Living CocoonLiving Cocoon © dezeen.com

Jamur Miselium

Proses penguraian jasad dengan benda-benda tersebut biasanya membutuhkan waktu sekitar satu dekade atau 10 tahun. Dengan peti mati ini, proses penguraian yang dibutuhkan hanya memakan waktu dua tahun saja.

Hal ini terjadi karena adanya miselium, yaitu koloni bakteri mirip jamur yang memiliki kemampuan berkembang dengan cepat dan menjadi jaringan bawah tanah yang sangat besar.

Miselium memang dapat lebih baik dalam mengurai bahan yang lebih keras yang merupakan bagian dari tubuh manusia.

Tubuh Manusia sebagai Nutrisi

Miselium juga dapat menetralkan zat beracun serta memberi nutrisi pada apapun yang tumbuh di dekatnya. Hal ini berarti tanah akan benar-benar mendapat manfaat dalam jangka panjang.

" Living Cocoon memungkinkan orang untuk menyatu dengan alam lagi dan memperkaya tanah, bukan mencemarinya," ucap Bob Hendrixx, pendiri Loop yang merupakan start up yang mengembangkan peti mati ini.

Mereka pun juga telah mencoba memakamkan menggunakan peti mati ini. Loop juga mengklaim kalau produknya tersebut merupakan yang pertama di dunia.

" Kami ingin tahu persis apa kontribusi bagi tanah, karena ini akan membantu meyakinkan untuk mengubah daerah yang tercemar menjadi hutan sehat dngan menggunakan tubuh manusia sebagai nutrisi," ucap Hendrixx.

Proses Lama

Tetapi, untuk membuat Living Cocoon ini membutuhkan waktu yang lama. Hal ini dikarenakan para peneliti harus menumbuhkan jamur miselium terlebuh dahulu.

Lalu, jamuur harus dikeringkan terlebih dahulu lalu ditempatkan di dalam peti mati. Setelah terkena tanah yang memiliki tekstur lembabp, jamur miselium ini akan hidup kembali dan memulia proses pembusukan.

Bob Hendrixx pun berharap kalau peti mati ini akan menjadi cara baru dalam memakamkan seseorang dengan cara yang lebih ramah lingkungan.

Living CocoonLiving Cocoon © dezeen.com

Ada yang mau dimakamkan pake peti mati ramah lingkungan ini?

Jenis Usaha Modal Kecil Untung Besar Wajib Jajal, Demi Bekal Survive di Tengah Pandemi

Jenis Usaha Modal Kecil Untung Besar Wajib Jajal, Demi Bekal Survive di Tengah Pandemi

Mau coba yang mana?

Sejak awal tahun, pandemi belum menunjukkan kapan akan berakhir. Mau nggak mau, perubahan pun terjadi mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga lingkup ekonomi. Beruntungnya kamu yang bisa bertahan dengan pekerjaan yang tergolong stabil, tapi ada juga yang pasrah menerima putusan PHK dan bikin penghasilan jadi berkurang bahkan hilang.

Untungnya, ada beberapa jenis usaha modal kecil untung besar yang bisa dijajal untuk menambah pendapatan atau dijadikan penghasilan utama. Mau dilakukan di rumah, join bareng teman atau anggota keluarga, hingga menggunakan sebagian tabungan sebagai dana, pertimbangkan opsi-opsi ini ya.

1 dari 8 halaman

Masker Kain

© shutterstock

Demi melindungi kesehatan diri dan orang lain, protokol kesehatan pun wajib dilakukan termasuk menggunakan masker. Dihimbau nggak menggunakan masker medis, banyak yang memulai bisnis jual beli masker sebagai jenis usaha modal kecil untung besar.

Biar tampil beda di tengah persaingan yang ketat, ikuti aturan yang diberlakukan pemerintah maupun badan kesehatan. Mulai dari masker kain minimal 2 lapis, sesuai dengan SNI dan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi. Nggak harus menjahitnya sendiri, kamu juga bisa jadi reseller atau dropship tapi pilih kualitas produk yang cukup baik.

Selain menawarkan model dan warna yang menarik, jangan lupa untuk mengimbangi dengan pelayanan terbaik. Awali dengan memberikan respon cepat dalam menanggapi orderan pembeli, pengemasan yang aman hingga merespon keluhan atau review dengan positif.

New Normal Kit

© shutterstock

Selain masker, jenis usaha modal kecil untung besar lainnya yang bisa dijadikan pertimbangan adalah new normal kit. Ada berbagai produk yang bisa ditawarkan misalnya disinfektan, hand sanitizer, face shield, sabun cuci tangan hingga pouch praktis sebagai wadah perlengkapan kebersihan tersebut.

Usung produk berkualitas baik dan punya brand yang cukup dikenal. Selain itu, alternatifnya jual dalam bentuk paket bundling dengan harga yang lebih terjangkau. Jika perlu, iming-imingi dengan bonus seperti sampel produk kebersihan atau diskon menarik di momen-momen tertentu.

Suplemen Kesehatan

© shutterstock

Bukan hanya melindungi kesehatan dari luar, penting juga untuk mempertahankan daya tahan tubuh sehingga dapat menangkal masuknya virus ke dalam tubuh. Nggak heran jika berjualan produk kesehatan jadi salah satu jenis usaha modal kecil untung besar yang lagi naik daun.

Selain multivitamin dalam berbagai bentuk, kamu bisa menjajaki bisnis herbal yang laris manis di pasaran. Sejak dulu, jamu banyak dikonsumsi untuk mempertahankan kesehatan. Kini, ramuan yang diolah dari rempah-rempah asli Nusantara tampil lebih modern. Dikemas dalam botol plastik atau kaca yang tampil cantik dengan label dan brand yang menarik, tawarkan pemesanan secara online dan delivery service langsung ke alamat konsumen.

Katering Makanan Sehat

© shutterstock

Pandemi bikin banyak orang mengubah gaya hidup yang awalnya asal-asalan jadi lebih tertata. Mulai rutin berolahraga, berjemur di pagi hari, konsumsi suplemen hingga mengatur pola makan lebih sehat. Tapi nggak semua orang punya waktu untuk menghadirkan makanan sehat di atas meja makan. Ini kesempatan untuk mengembangkan jenis usaha modal kecil untung besar, dengan memulai katering sehat.

Nggak harus punya kemampuan memasak, kamu bisa menggandeng teman, keluarga atau kenalan yang hobi memasak makanan lezat. Tawarkan menu-menu sehat dari bahan-bahan segar dan organik yang dipercaya lebih baik dalam menjaga daya tahan tubuh. Bikin lebih bervariasi dengan variasi menu, mulai dari pembuka lengkap hingga dessert yummy. Selain menawarkan catering siap makan, bisa juga berbisnis frozen food sehat yang praktis dimasak kapan saja.

Minuman Kekinian

© shutterstock

Bagi yang biasanya doyan nongkrong di kafe atau kedai kopi kekinian, pandemi membuat kebiasaan ini terpaksa dikurangi atau ditunda. Peluang ini bisa dimanfaatkan dengan berbisnis minuman kekinian dari rumah. Jenis usaha modal kecil dana besar ini pun nggak harus didukung dengan kemampuan meracik minuman ala barista.

Kini banyak paket minuman kekinian yang siap diracik dan dikemas menarik dalam botol plastik maupun kaca. Bahkan, tak sedikit yang berjualan minuman kekinian seperti kopi, teh hijau, teh tarik hingga jus buah dalam kemasan besar 1 liter yang dianggap lebih hemat. Tawarkan juga tambahan-tambahan yang bikin minuman kian terasa sedap seperti boba, cheese cream hingga remah biskuit yang lagi viral.

Pakaian Rumahan

© shutterstock

Salah satu aturan yang banyak diberlakukan di tengah pandemi adalah WFH alias work from home. Berbagai cara adaptasi pun dilakukan, termasuk ribetnya memilih baju yang nyaman selama bekerja dari rumah. Selain itu, penampilan pun tetap harus on point jika sewaktu-waktu ada agenda meeting dengan klien, atasan atau rekan kerja secara online.

Bisnis pakaian rumahan kini pun jadi salah satu jenis usaha modal kecil untung besar selama new normal. Piyama yang nyaman namun tetap terlihat stylish pun banyak dicari. Tanpa dana awal yang besar, kamu bisa menjadi reseller atau dropshipper dari produsen fashion yang sudah punya imej baik dan profesional. Rutin upload foto jualanmu di media sosial dengan caption yang menarik. jika perlu, rutin berikan diskon atau giveaway yang sering sukses menarik perhatian konsumen.

Ikan Cupang

© shutterstock

Punya banyak waktu luang di rumah jangan cuma dipakai rebahan. Yuk, coba-coba menjajal jenis usaha modal kecil untung besar seperti beternak atau berjualan ikan cupang. Gerak-gerik ikan mungil dengan warna-warna cantik ini ternyata lagi banyak diminati.

Butuh ketelitian dan ilmu yang cukup jika ingin membudidayakan ikan cupang di rumah. Tapi kamu juga bisa memasarkan jenis ikan cupang lewat media sosial yang memperluas pemasaran hingga ke luar daerah. Selain jenis ikan cupang, bisa juga mencoba berjualan hobi lainnya yang berpeluang mendatangkan laba seperti tanaman hias maupun burung cinta alias lovebird.

Dekorasi Rumah

© shutterstock

Kalau biasanya hanya menghabiskan waktu di rumah untuk tidur, pandemi mendorong banyak orang untuk lebih banyak berada di rumah untuk menekan risiko paparan penyakit. Hal ini mendorong jenis usaha modal kecil untung besar seperti berjualan dekorasi rumah jadi meningkat.

Nggak harus mengeluarkan dana besar untuk berjualan perabot rumah yang mahal. Kamu bisa menawarkan pernak-pernik unik yang lagi tren seperti frame dengan aneka quote unik, pot bunga, sarung bantal cantik hingga wadah penyimpanan bernuansa alam. Temukan produsen yang mampu memberikan produk berkualitas dan tepat waktu, tinggal pasarkan di akun media sosial atau manfaatkan e-commerce untuk memperluas pemasarannya.

Ada beberapa jenis usaha modal kecil untung besar yang bisa dijajal untuk meningkatkan penghasilan. Asal tekun dan cermat menangkap peluang, bisnis rumahan pun bisa berkembang pesat dan mendatangkan laba besar. Berani jadi pengusaha di tengah masa pandemi?

(sey/sey)

Suku Mosuo, Kerajaan Wanita di Mana Derajat Pria Lebih Rendah Daripada Perempuan

Suku Mosuo, Kerajaan Wanita di Mana Derajat Pria Lebih Rendah Daripada Perempuan

Wanita lebih berkuasa dalam menata suatu tatanan.

Di Indonesia, kita memang jarang melihat adanya pola matriarki atau dominasi wanita dalam memimpin suatu daerah. Namun, ternyata pola matriarki ini masih diterapkan di beberapa daerah di dunia. Salah satunya adalah suku yang ada di China ini.

Namanya adalah suku Mosuo. Tempat ini bahkan diberi julukan sebagai kerajaan Wanita. Pasalnya, suku ini benar-benar menerapkan dominasi wanita sebagai seorang pemimpin. Seperti apa suku unik ini?

Suku Mosuo

Suku MosuoSuku Mosuo © wikimedia.org/Zoharby

Suku Mosuo berada di kaki gunung Himalaya di daerah lembah Yunnan, barat daya China. Melansir dari berbagai sumber, Suku yang berada di tepi Danau Luga itu merupakan sebuah komunitas suku kuno dari umat Buddha Tibet. Mereka sejatinya hidup dengan persamaan gender. Para wanita mempunyai kesempatan untuk memilih apapun seperti pasangan, pekerjaan, pilihan hidup dan lain sebagainya.

Wanita dalam suku ini bahkan bisa memiliki dan mewarisi properti, bertani, mengurus rumah tangga, memasak, sampai mengasuh anak. Tidak hanya itu, wanita suku ini juga bisa melakukan pekerjaan pria seperti membangun dan memperbaiki rumah, membajak, dan juga menjadi yang membuat keputusan dalam keluarga.

Tidak menikah

Suku MosuoSuku Mosuo © psmag.com

Uniknya, Suku Mosuo ini ternyata tidak menjalani pernikahan seperti masyarakat pada umumnya. Perempuan di suku Mosuo bahkan bisa memiliki kamar tidurnya sendiri jika sudah dewasa secara seksual. Bahkan mereka juga diperbolehkan untuk mengundang pria yang disenangi untuk tidur dengan mereka. Kegiatan ini biasa mereka sebut Axia.

Axia adalah salah satu cara mendapatkan keturunan bagi wanita Suku Mosuo tanpa harus adanya ikatan pernikahan.

Para pria di suku ini tidak memiliki tanggung jawab sebagai ayah untuk menafkahi atau tinggal bersama anak-anaknya. Jadi, sangat umum di sini jika masyarakat suku Mosuo tak mengenal siapa ayah mereka.

Kemajuan teknologi dan informasi membuat para pria muda memilih pergi dari daerahnya dan menikah dengan orang dari suku lain.

Para peneliti dan arekolog berpendapat jika Mosuo merupakan peninggalan sejarah yang berasal dari pernikahan zaman dahulu kala.

Balita Berkebutuhan Khusus Ini Pilih Alquran daripada HP

 

Balita Berkebutuhan Khusus Ini Pilih Alquran daripada HP, Netizen: Aku Merasa Malu
Kok jadi tersentuh ya...

Zaman sekarang semakin canggih. Hampir semua orang sekarang mempunyai teknologi canggih bernama Handphone alias HP. Di mana pun di waktu apapun, hampir semuanya membawanya. Bahkan, saat ke toilet buang air besar aja bawa HP.

Tapi, di media sosial ada seorang balita yang membuat netizen, khususnya umat muslin, terharu. Terlebih, balita itu adalah balita berkebutuhan khusus. Ketika diminta pilih HP atau Al-Qur'an. Video tersebut diunggah oleh sang ibu di Tiktok @aisyah_sairah.

" Massallah alhamdulillah anak Solehaku, smoga kelak km jadi hafiz Qur'an nak," tulisnya.

Netizen Merasa Malu

Melihat video tersebut, netizen merasa malu. Pasalanya, mereka menjadi sadar bahwa meskipun anggota tubuh mereka lengkap, masih saja timbul rasa malas untuk membaca Alquran.

" Aku merasa malu yang mempunyai anggota lengkap tapi malas baca Qur'an. Sehat y dek. Murah Rizky," tulis zaenalilham.

Banyak netizen yang mendoakan adek kecil ini.

" Semoga Ade saira menjadi hafiz Qur'an ya dek. Aamiin."

" Ya Allah terharu, semoga berkah hidupmu nak."

Terharu banget. Semoga sehat selalu dan menjadi anak yang baik, ya!

Sejarah Candi Cetho Karanganyar – Asal Mula dan Arsitektur Candi

 Sejarah Candi Cetho adalah satu satu candi unik yang harus Anda kunjungi bila berada di Jawa Tengah. Candi Centho terletak di Desa Gumeng, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini adalah candi bercorak Hindu yang cukup terkenal di Pulau Jawa. Candi Cetho cukup unik karena terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1400 mdpl. Situs sejarha ini juga memiliki sejarah yang mirip dengan Candi lainnya yang terletak tidak jauh yakni Candi Sukuh. Kedua candi ini terletak di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Artikel ini akan membahas secara detail tentang sejarah dari  candi cetho termasuk asal usulnya, penemuannya dan keunikan arsitekturnya.

Sejarah Candi Cetho

Sejarah Candi Cetho

Nama Candi Cetho diambil dari penyebutan masyarakat sekitar terhadap candi ini dimana nama ini sebenarnya juga merupakan nama dusun tempat candi ini dibangun yakni Dusun Cetho. Dalam bahasa Jawan, cetho memiliki arti jelas. Dinamakan cetho karena bila Anda berada di Dusun Cetho, Anda bisa dengan jelas melihat pemandangan pegunungan di sekitar dusun ini. Pegunungan tersebut antara lain Gunung Merbabu, Gunung Lawu dan Gunung Merapi ditambah puncak Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Selain pemandangan pegunungan, dari dusun ini Anda juga bisa melihat dengan jelas pemandanga kota Surakarta dan Kota Karanganyar di bawahnya. Menurut ahli sejarah, Candi Cetho telah dibangun di abad ke 15, sama halnya dengan Candi Sukuh.

Candi ini dibangun di masa Kerajaan Majapahit Hindu. Keunikan dari candi ini adalah Candi Cetho memiki arsitektur yang berbeda dengan candi candi Hindu lain di Jawa. Candi Cetho memiliki arsitektur seperti punden berundak, berbeda dengan arsitektur candi pada umumnya. Perbedaan arsitektur ini lantaran candi ini dibangun di akhir masa kejayaan Kerajaan Majapahit, dimana saat ini kerajaan ini sudah akan runtuh. Dengan keruntuhuhan Kerajaan Majapahit, maka kebudayaan asli masyarakat sekitar kembali muncul. Oleh karena itu arsitektur Candi Cetho ini merepresentasikan kebudayaan asli masyarakat sekitar Dusun Cetho.

Penemuan Kembali Candi Cetho

Menurut sejarah, penemuan kembali Candi Cetho dilakukan pertama kali oleh sejarahwan Belanda bernama Van de Vlies. Ia menemukan Candi Cetho di tahun 1842. Selain Van de Vlies, terdapat beberapa sejarahwan dan ahli lainnya yang telah melakukan penelitian terhadap Candi Cetho yakni A.J. Bennet Kempers, K.C. Crucq, W.F. Sutterheim, N.J. Krom dan Riboet Darmosoetopo yang berkebangsaan Indonesia.

Setelah penemuan pertama dan penelitian dari para ahli, di tahun 1928 Candi Cetho ini digali kembali. Dari penggalian ini, diketahui bahwa Candi Cetho ini dibangun di masa akhir Majapahit yakni di sekitar abad ke 15. Sejak penemuan kembali Candi Cetho ini, banyak wisatawan yang telah mengunjungi candi ini karena keunikan arsitekturnya bila dibandingkan candi pada umumnya. Selain itu, karena letaknya yang berada di dataran tinggi membuat Candi Cetho memiliki pemandangan pegunungan yang mampu menarik hati para wisatawan.

Arsitektur Candi Cetho

relief candi cetho

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Candi Cetho memiliki arsitektur unik berupa punden berundak. Sejarah Candi Cetho dibangun dengan material batu andesit dengan memakai relief yang sederhana, tidak seperti Candi Hindu lain yang memiliki relief yang cukup kompleks. Candi Cetho memiliki arsitektur yang mirip dengan candi Suku Maya di Meksiko dan Suku Inca di Peru. Patung yang terdapat di candi ini pun bila dilihat tidak mirip dengan orang Jawa melainkan mirip dengan orang Sumeria atau Romawi.

Keunikan arsitektur ini membuat perdebatan diantara para ahli sejarah tentang tahun dibuatnya candi ini. Melihat arsitekturnya, bisa jadi Candi Cetho telah dibuat jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit. Bahan Andesit yang digunakan di candi Cetho ini berbeda dengan candi Hindu di masa kerajaan Majapahit yang pada saat itu dibangun menggunakan bata merah. Sementara itu, relief yang ada di candi di zaman Kerajaan Majapahit juga lebih kompleks dan detail, berbeda dengan relief yang ditemukan di candi ini yang cenderung lebih sederhana dan sangat mudah dikenali.

Pada awalnya, Candi Cetho memiliki 14 buah teras yang berundak yang berada di sepanjang barat ke timur candi. Namun, hanya tersisa 13 teras setelah penemuan kembalinya. Dan sayangnya lagi, setelah pemugaran, hanya tersisa 9 teras yang kini dapat dilihat oleh para pengunjung Candi. Berikut adalah deskripsi arsitektur teras di Candi Cetho.

  • Teras 1 Candi Cetho

Teras 1 Candi Cetho

Teras 1 di Candi Cetho ini sebenarnya hanyalah sebuah halaman. Saat Anda berjalan ke arah teras satu ini, Anda akan melihat 12 arca batu yang disebut Nyai Gemang Arun. Di dalam teras ini Anda akan menemui gapura yang cukup besar dengan bentuk seperti candi bentar. Bentuknya seperti pura yang mungkin Anda temui di Pulau Bali.

Di dalam teras 1 ini, Anda juga akan melihat bangunan seperti pendopo tanpa dinding di bagian selatan teras 1. Bangunan ini memiliki pondasi dengan tinggi 2 meter. Di bagian atas pendopo in terdapat alas batu yang sering digunakan untuk meletakkan sesaji  oleh masyarakat yang datang pada saat itu.

  • Teras 2 Candi Cetho

Teras 2 Candi Cetho

Sebelum mencapai teras 2, Anda akan melihat gapura dan tangga yang terbuat dari batu. Tepat disamping tangga ini, terdapat dua arca yang disebut dengan Nyai Agni. Sayangnya, salah satu arca Nyai Agni ini telah rusak. Layaknya teras 1, teras 2 ini juga memiliki bentuk seperti halaman. Bedanya, di bagian belakang teras 2 Anda bisa melihat hamparan batuan yang disusun untuk membentuk gambar burung garuda. Susunan batu ini membentuk gambar burung garuda yang sedang membetangkan sayapnya.

Dalam agama Hindu, burung garuda merupakan kendaraan Dewa Wisnu yang juga melambangkan dunia atas. Di ujung kedua sayap garuda terbentuk sinar matahari. Sinar ini juga akan Anda temukan di bagian kepada Garuda. Di bagian punggungnya, Anda bisa melihat batu yang disusun dengan bentuk kura kura. Kura kura ini melambangkan titisan Dewa Wisnu yang merepresentasikan dunia bawah. Selain itu, ada pula gambar segitiga dan Kalacakra atau alat kelamin laki laki. Karena gambar ini pula, Candi Cetho juga sering disebut dengan Candi Lanang atau Candi Laki Laki. Di dalam gambar gambar ini juga dapat dilihat bentuk hewan lainnya seperti ketam, mimi dan katak. Lambang lambang ini kemungkinan merupakan sengkala angka di tahun Saka 1373 atau tahun 1451 Masehi.

  • Teras 3 Candi Cetho

Teras 3 Candi Cetho

Teras ketiga ini juga berbentuk seperti halaman. Di bagian teras 3 Candi Cetho Karanganyar ini Anda bisa melihat 2 bangunan yang terbangun tanpa dinding. Di bangunan sejenis pendopo ini Anda bisa melihat meja batu yang kemungkinan digunakan sebagai sesaji.

Di meja batu ini terdapat relief orang dan binatang yang cukup sederhana. Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, relief di Candi Cetho ini lebih simpel dibandingkan relief di Candi Hindu lain yang cenderung lebih detail.

  • Teras 4 Candi Cetho

Saat Anda menuju teras 4 Candi Cetho, Anda akan melihat susunan tangga yang terlihat sangat rapih. Dapat terlihat bahwa pembuatan tangga ini sangat rapih. Kemungkinan besar tangga yang ditemukan di teras 4 merupakan hasil pemugaran candi sehingga bentuknya sangat rapih dibandingkan dengan bangunan lain di Candi Cetho Karanganyar ini. Selain tangga, teras 4 ini memilki penampakan yang serupa dengan bagian teras lainnya di candi ini.

  • Teras 5 & Teras 6 Candi Cetho

Di teras 5 Candi Cetho, Anda akan menemui dua buah arca yang berfungsi sebagai penjaga pintu masuk ke teras 5. Kedua arca di teras 5 ini sebut dengan arca Bima. Sama seperti teras lainnya, teras 5 ini merupakan halaman yang memilki dua buah bangunan serupa pendopo yang dibangun tanpa dinding. Sementara di teras 6, Anda juga akan menemui banguna berupa halaman kecil. Teras 6 ini sama halnya dengan teras lainnya di lingkungan Candi Cetho.

  • Teras 7 Candi Cetho

Di depan teras nomer 7 di Candi Cetho, Anda akan disambut oleh sebuah gapura dengan tangga berbatu yang sangat rapih. Tangga yang disusun sangat rapih ini diapit oleh dua buah patung Ganesha dan satu buah patung Kalacakra. Di teras 7 Candi Cetho ini juga terdapat 2 buah bangunan serupa pendopo dengan tanpa dinding

  • Teras 8 Candi Cetho

Di teras 8 Candi ini, Anda juga akan melihat tangga yang terbuat dari batu. Tangga ini diapit pula oleh dua buah arca dengan relief. Relief yang tertulis dalam arca ini adalah tulisan jawa berupa angka tahun pembangunan candi. Dari sinilah diketahui umur dari Candi Cetho ini

  • Teras 9 Candi Cetho

Di teras 9 Candi Cetho, Anda akan menemui dua buah bangunan yang menghadap ke arah timur. Kedua bangunan ini dipakai sebagai sarana penyimpanan benda benda kuno. Di depan kedua bangunan ini, Anda bisa melihat dua buah bangunan. Di bangunan sebelah kiri, terdapat satu patung Sabdapalon. Sementara di sisi kanan bangunan ini terdapat patung Nayagenggong. Kedua patung dalam bangunan ini merupakan tokoh Punakawan yang ada di cerita pewayangan.

  • Teras 10 Candi Cetho

Di teras 10 candi ini, Anda akan melihat 6 bangunan dengan sususan tiga bangunan di kanan dan tiga bangunan di kiri yang berhadapan satu sama lain. Di bangunan sebelah kiri terdapat arca Prabu Brawijaya. Sementara di bagian bangunan kanan, Anda bisa melihat arca Kalacakra. Bangunan sisis kanan yang paling ujung digunakan sebagai sarana penyimpanan pusaka Empu Supa. Empu Supa adalah seorang pembuat pusaka yang cukup terkenal pada masa itu.

  • Teras 11 Candi Cetho

Di teras 11 Candi Cetho ini, terdapat dinding batu setinggi 1.6 meter yang menyekat teras ini. Di teras 11 ini ada satu bangunan utama berupa ruangan tanpa atap yang dibangun dengan dinding batu. Bangunan ini memiliki tinggi sekitar 2 meter. Bangunan ini memiliki luas kurang lebih 5 meter persegi. Bangunan ini merupakan bangunan yang relatif lebih tinggi dari bangunan lain di Candi Cetho Karanganyar. Bila Anda ada di area teras 11 ini, Anda akan bisa melihat bangunan bangunan lain di Candi Cetho yang letaknya lebih rendah dari bangunan di teras 11 ini.

Jadi begitulah singkat cerita mengenai sejarah candi cetho yang terletak di kabupaten Karanganyar dan menjadi situs agama yang sangat besar. Untuk menguri-uri kebudayaan jawa, sebagai generasi muda kita wajib mengetahui sejarahnya bahkan jika ada waktu bisa mengunjunginya langsung. Semoga bermanfaat!

[sey/sey]

Putri Sang Legenda yang Nggak Cuma Nebeng Nama Orang Tua

laila ali
Foto: People
Jakarta - 

Putri dari mendiang legenda tinju Muhammad Ali, Laila Ali semasa hidupnya bisa dibilang beruntung secara finansial karena kesuksesan ayahnya.

Tapi, meskipun ayahnya menghasilkan jutaan dolar sepanjang karir tinju, Laila selalu berkeinginan untuk mandiri secara finansial. Keinginannya itu dia upayakan sejak remaja. Pada usia 12 tahun, Laila memulai bisnis kebersihan lingkungan

"Kami tinggal di lingkungan berpagar pribadi. Saya dibesarkan di sebuah rumah besar. Kami sering terbang dengan jet pribadi, jadi sangat jelas bagi saya bahwa ayah saya menghasilkan banyak uang," ujar Laila Ali, dikutip dari CNBC, Senin (26/10/2020).

Kemudian pada usia 15 tahun dia bekerja di sebuah restoran burger di Michigan. Saat bekerja gaji Laila saat itu terbilang rendah. Namun, dengan gajinya Laila berhasil menyisihkan uang untuk membeli mobil seharga US$ 400 setara Rp 5,8 juta (kurs Rp 14.650/US$). Mobil pertama yang dibeli Laila dengan uangnya sendiri yakni Toyota Celica '77. Ia temukan setelah membaca majalah The Recycler.

"Saya ingat itu adalah warna cokelat karat, dan harganya hanya $ 400," ungkap Laila.


Karir Laila juga mengikuti jejak mendiang ayahnya sebagai petinju. Selama dua tahun sebelum karir tinju meningkat, Laila memiliki salon kuku sendiri dan hingga kini dia terus menambah portofolio bisnisnya.Meskipun mobil itu hanya bertahan selama dua minggu sebelum rusak, Laila merasa bangga telah membeli mobil itu sendiri. Laila merasa telah belajar kemandirian, tanggung jawab, dan kebanggaan.

Setelah pensiun dari tinju pada tahun 2007 dengan rekor profesional 24-0, istri dan ibu dari dua anak ini menulis sebuah buku masak, Food For Life. Buku resep itu menunjukkan lini bumbu organiknya sendiri yang disebut Laila Ali Spice Blends dan merek suplemen nutrisinya sendiri disebut YouPlenish.

Meskipun Laila telah menghasilkan jutaan selama kariernya, dia mengatakan sangat bangga pada dirinya sendiri karena melanjutkan warisan ayahnya untuk berbagi kepada orang yang lebih membutuhkan.

Selain menjadi mantan presiden Women's Sports Foundation, Laila juga merupakan pendukung lama organisasi amal seperti Feed America dan Peace 4 Kids.

Laila memfokuskan diri pada Filantropi sambil menunjukkan kepada anak-anaknya bahwa ini bukan tentang berapa banyak uang yang dimiliki, melainkan tentang bagaimana kita dapat membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik untuk berbagi.


(sey/sey)

Berani Tampil Warna – warni ala Dewisya, Istri Musisi Kunto Aji

 

Dewi Syariati atau biasa dikenal dengan nama Dewisya, merupakan istri dari musisi Kunto Aji. Meski tidak banyak dikenali masyarakat, tapi kamu pencinta fashion wajib banget tahu gaya uniknya dalam berpakaian.

Dewisya rajin meng-upload foto OOTD di akun Instagramnya @peonyandherself. Ia berani memadukan berbagai macam warna dalam outfit-nya, tanpa perlu khawatir tampilannya jadi terkesan aneh. Buat kamu yang juga ingin tampil colorful tapi belom berani, coba intip dulu inspirasi fashion warna-warni ala Dewisya ini, yuk!

1. Tampil Cerah dengan Warna Kuning

Cerah Dengan Warna Kuning/Instagram.com/peonyandherself
Punya celana dengan warna yang terang seperti warna kuning ini? Jangan bingung, kamu bisa padukan dengan outer bermotif floral berwarna pink dan hijau seperti yang dipakai Dewisya ini. Padukan juga dengan tas mutiara berwarna-warni yang bisa kamu alih fungsikan menjadi waist bag. Tambahkan dengan heals boots untuk membuat tubuhmu terlihat lebih jenjang.

2. Play With Pattern

Play with pattern/Instagram.com/peonyandherself
Tidak hanya warna, Dewisya juga sering kali bermain dengan pattern pada setiap tampilannya. Kali ini tampilannya didominasi dengan warna biru, dengan pattern berbeda di baju dan sepatunya. Ia tambahkan juga plisket pada roknya yang mempermanis gaya. Colorful sebagai ciri khasnya, ia masukan pada kaos dan tas yang dipakainya.

3. Sweatshirt Colorful

colorful at home/Instagram.com/peonyandherself
Tak melulu tampil formal untuk ke luar rumah, kamu juga bisa tampil colorful meski di rumah saja. Tampilan santai Dewisya kala di rumah saja ini bisa kamu tiru, lho. Ia juga tidak meninggalkan ciri khas yaitu tampil colorful. Cukup pakai sweatshirt garis-garis penuh warna ini, langsung bisa membuat tampilanmu jadi ceria.

4. Padu Padan Warna Metallic

Metallic/Instagram.com/peonyandherself
Punya baju warna metallic yang unik tapi bingung memadukannya? Kamu bisa contek gaya Dewisya ini. Ia memadukan plisket skirt berwarna silver metallic dengan kemeja bermotif warna tosca. Tambahkan lagi dengan bralette top yang memberikan kesan unik pada tampilanmu.

5. Colorful in Black

colorful in black/Instagram.com/peonyandherself
Tampil colorful bukan berarti kamu meninggalkan warna hitam. Kamu tetap bisa memakai warna hitam pada outfit-mu kok. Kamu bisa pilih celana berwarna hitam dengan motif yang colorful sebagai highlight pada tampilanmu. Tambahkan outer berwarna senada yang bisa kamu padukan dengan atasanmu.

Siap tampil warna-warni seperti Dewisya? Yang paling penting untuk kamu miliki adalah percaya diri. Jika sudah percaya diri apa pun warna yang kamu padukan pada tampilanmu, pastinya akan selalu tampak bagus dan menginspirasi.

(Sey/sey)